JAKARTA, RiauAktual.com - Penyanyi senior Diana Nasution meninggal dunia pada usia 69 tahun di Rumah Sakit Gading Pluit. Pelantun "Benci tapi Rindu" itu wafat pada Jumat (4/10/2013) dini hari pukul 00.45 WIB tadi. Beragam pesan belasungkawa atas berpulangnya ibu dari penyanyi Marcello Tahitoe itu diucapkan di linimasa Twitter.

Seperti Regina Ivanova dalam akun @reginaivanova4, "RIP tante Diana Nasution.. May your soul rest in peace, Amen. God be with u and ur family @MarcelloTahitoe". Presenter Alvin Adam pun mengungkapkan hal serupa di akun Twitter @alvinadam, "RIP Diana Nasution jam 00.45 di RS Gading pluit. Semoga keluarga diberikan kesabaran & keikhlasan.."

Pada era 70-an, Diana dan kakaknya Rita Nasution membentuk Nasution Sisters. Dia juga pernah berduet dengan Melky Goeslaw di Festival Penyanyi Nasional pada 1977. Istri dari Minggus Tahitoe pernah membawakan lagu-lagu ciptaan Rinto Harahap, seperti "Jangan Biarkan" dan "Benci Tapi Rindu".

Penyanyi lawas yang mencapai puncak kepopulerannya pada era 1980-an, Diana Nasution, dikabarkan meninggal dunia dalam usia 69 tahun. Diana yang lahir pada 6 April 1944, mulai tenar pada 1970-an, dan puncaknya pada 1980-an.

Mengutip Wikipedia, pada 1970-an, ia berduet dengan kakaknya, Rita Nasution untuk membentuk '"Nasution Sisters'" yang populer pada masa itu. Pada 1977, ia berduet dengan Melky Goeslaw yang adalah ayah dari penyanyi dan pencipta lagu kenamaan Indonesia saat ini, Melly Goeslawa.

Diana dinikahi sang penggubah lagu yang pernah dinyanyikannya, "Bila Cengkeh Berbunga", Minggus Tahitoe. Diana  juga populer membawakan lagu ciptaan Rinto Harahap antara lain "Jangan Biarkan" dan Benci Tapi Rindu.

Absen lama dari panggung musik, pada 2010 Diana berduet Titi DJ dalam video klip berjudul "Jangan Biarkan". Dia berjuang melawan penyakit kanker payudara dan meninggal dunia Jumat ini pukul 00.45 di Rumah Sakit Pluit, Jakarta, akibat sakit lambung.

Diana diketahui mengeluarkan beberapa album, termasuk The Best of Diana Nasution, Jangan Biarkan, Katakan Sejujurnya, Pergi untuk kembali, Sayang bilang Sayang, Dasar lelaki, dan Ayah. (rrm/ant)